101 Kata-kata Indah tentang Hujan Menyentuh Qolbu

Kata-kata Indah Tentang Hujan Menyentuh Qolbu

Siapa yang tak suka hujan, kala ia menetes beriringan. Hujan selalu mewakilkan perasaan tatkala ia bahagia, sedih atau termenung hujan kan selalu ada. Hujanlah yang mengajarkan bahwa kan banyak keajaiban yang terjadi kala ia reda. Simfoni tentang hujan ini kian menjadi saksi dari banyaknya kata yang harus diungkapkan, selamat membaca:

Jika saat hujan terkabulnya doa maka ku meminta cintanya.
Hujan adalah saksi bagaimana cinta kita bersemi.
Hidupku terasa lebih tenang kala hujan tiba.
Hujan bisakah ku sampaikan aku merindukan hadirnya.
Aku tak mengira hujan yang aku nantikan ternyata dirimu.
Kala hujan tiba aku berdoa bertemu dengannya sekali saja.
Hujan yang kau nanti telah tiba dengan segala wujudnya.
Hujan tak pernah salah menilai awannya.
Hujan kan reda jika pelangi memaksa tiba.
Hanya hujan yang tau bagaimana aku merindunkan dirimu.
Aku tak meminta hujan reda karenanya aku bisa melupakan hadirnya.
Sosoknya seperti hujan dingin namun selalu dirindukan.
Hujan selalu saja membuatku bimbang tentang egoisnya.
Hujan mengajarkan keberanian dan perjuangan.
Hujan adalah gambaran dari setiap perjuangan dan doa.
Bisakah Tuhan mengembalikan hujan yang ku rindukan.
Dalam setiap hadirnya selalu ada hujan sebagai saksinya.
Hujan adalah wujud dari hadirnya Tuhan dalam pangkuan semesta.
Tak peduli sederas apa hujan aku tetap akan menunggunya pulang.
Hujan tak bisakah kau kembalikan dia lagi.
Dahulu setiap janji yang ku buat selalu ada hujan yang menjadi pengikat.
Aku seperti sedang dilema menyaksikan kehadiran hujan.
Begitulah saat hujan tiba aku selalu merindukan sosoknya.
Gerimis adalah penanda hujan kan tiba namun mengapa tidak dengan hadirnya.
Sama seperti sebelumnya hujan adalah kecewa saat tak ada dirinya.
Aku tak lagi merindukan hujan karena kehilangan dirinya.
Hujan adalah suasana tempat bermesra dan bermanja padanya.
Hujan sekali lagi aku ingin ceritakan kembali tentangnya.
Hujan bisakah kembalikan kisah kami lagi.
Hanya hujan yang mampu ku tatap dibalik kaca jendela.
Hanya hujan yang mampu menyampaikan kerinduan padanya.
Hujan aku berjauhan dengan sosoknya tapi juga dengan hatinya.
Hujan begitu dekat rasanya seperti saat pertama kali bertemu dengannya.
Hujan menyaksikan cinta kita bermesra dalam muara.
Dalam diamku aku bertanya pada hujan cintakah dia disana.
Cinta yang ku cari selama ini ternyata hadir seiring hujan membersamainya.
Hujan tanpa hadirnya adalah hampa dan tiada.
Hujan adalah saksi bagaimana caraku bercerita padanya.
Aku bahagia kala hujan tiba dengan senyumannya.
Pelukan hangatnya saat hujan adalah penenang setiap kegelisahan.
Hujan adalah tempat mengutarakan air mata dan dilema.
Hanya bisa ku bertanya pada hujan sedang apakah dia disana.
Hujan apakah dia merindukan ku juga seperti ku merindukannya.
Aku lerai bersama hujan yang turun saat kita mengutarakan perpisahan.
Aku membenci saat hujan selesai karena aku semakin merindukannya.
Aku sedang dilema bersama hujan yang turun menerpa diri.
Hujan bisakah kisah kami terulang kembali dan saling berjanji.
Entah harus ku salahkan siapa sosoknya sangat membekas kala hujan tiba.
Aku terus mengingat namanya karena hujan terus saja membuatnya menggema.
Hujan aku tak tau perasaan seperti apakah ini mengapa aku terus saja mengingatnya.
Untuk pertama kalinya aku dan hujan dalam tema yang sama
Hujan ingin sekali ku doakan tentangnya tapi takut dia tak menyukainya
Hal sama yang kita doakan ternyata hujan dengan pelanginya
Kita sama-sama merindukan hujan lalu mengapa tak bisa melihat hujan yang sama
Saat ku lihat hujan diluar kaca mengapa hanya kau yang ku lihat sosoknya
Aku merindukan suara hujan sama seperti lembut hatinya
Aku ingin memeluknya bersama hujan yang datang
Hujan tak bersuara dan tak bernyawa namun hadirnya selalu menggembirakan
Aku tak menyangka hujan hari ini bisa setenang ini
Selamat tinggal hujan kini ku tak lagi dilema tentangnya
Senyumnya memudar seiring redanya hujan yang membersamainya
Kita adalah kasih yang tak sampai ketika hujan tak lagi datang
Aku bisa menunggu saat hujan tak ada tapi tidak jika tanpanya
Maaf aku menjadikanmu bahan candaanku bersama hujan
Aku sempat menceritakan tentangmu pada hujan hingga ia tak sengaja mengetahuinya
Maaf jika kita tak lagi sama karena hujan yang membiarkannya
Kita ternyata adalah sebagian kisah dari rintikan hujan
Aku akan merelakan apapun kecuali hujan deras setelah kemarau panjang
Hujan begitu tak adil pada kisah kita tentang segalanya
Hujan tak membersamaiku lagi kini aku kesepian
Hujan sepertinya tak merestui kisah kita lagi
Hanya memandangmu aku menuju pada hujan yang sama
Aku tak hanya menantikan awan tetapi juga rindu hadirnya pelangi
Hujan menyepelekan kisah kita yang tak bernyawa
Hujan membohongiku lagi katanya aku bisa bertemu jika ku rindu
Hujan benar-benar tak adil aku menderita sendirian lagi
Hujan memintaku bersabar tapi hingga reda ia masih tak memberi kabar
Kepastian yang ku tunggu adalah kala hujan memintaku kembali sekali lagi
Jika hujan adalah gambaran dari perasaan lalu mengapa aku bertahan sendirian
Sudah cukup rasanya bertahan dari hujan ketidakpastian
Hujan kemana lagi aku harus menepi jika sudah tak ada lagi tempat ku pulang
Dahulu meneduh dibalik hujan adalah memori terindahku bersamamu
Tetesan hujan adalah cinta dari takdir yang berbeda
Aku menyukai rintikan hujan kala bersama denganmu
Hujan yang menyatukan dan hujan juga yang kini memisahkan
Tak ada lagi kisah bersama hujan yang harus kita lewati
Kini kita harus berjalan dengan payung yang berbeda kala hujan tiba
Aku akan memandangi langit jika awan mendung mulai menampakan gelapnya
Entah pada siapa lagi harus ku katakan tentang dirimu karena hujan tak lagi menerimanya
Dulu aku bergantung pada hujan tentangmu tapi kini tak lagi
Hujan harus menepikan kisah kita berdua yang tak lagi sama
Terimakasih hujan setidaknya memori indah pernah tercipta bersamanya
Aku punya banyak harapan tentang hujan tapi ternyata Tuhan memiliki rencana
Kini tak ada lagi kesempatan untuk bersama karena hujan sudah mengingkarinya
Aku akan merindukan hujan bersama dengan kenangannya
Kapan Tuhan akan memberikanku kesempatan bernaung bersama saat turun hujan
Karena hujan yang menyatukan kita di payung yang sama
Kau ku jadikan pemeran utamaku saat aku bercerita pada hujan
Hujan sepertinya cemburu pada kisah kita berdua yang lugu
Hujan selalu memintaku menunggu akan hadirnya dirimu
Hujan selalu ingin mendengar ceritaku meski kini tak lagi denganmu